Tigaraksa – Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Kabupaten Tangerang mengadakan Sosialisasi Penilaian Indeks Inovasi Daerah (IID) dan Pemberian Penghargaan “Innovative Government Award” (IGA). Acara yang dihadiri oleh seluruh Dinas, Kecamatan, Desa dan Puskesmas di Kabupaten Tangerang, dilaksanakan, Selasa (26/7/2022).
Acara dilaksanakan secara daring dan offline, dibuka oleh Sekretaris Bappeda Kabupaten Tangerang Efi Indarti, SKM, M.Kes, dengan narasumber dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri).
Dalam paparannya Efi mengatakan, pada tahun 2021 banyak inovasi tidak diikuti dengan keberlanjutan dan pemeliharaan inovasinya. Pada kegiatan ini, akan diberikan bagaimana kaidah-kaidah dalam penyelenggaraan inovasi yang benar dan bagaimana mengikuti penilaian IGA.
“Diinginkan semangat berinovasi ini sehingga peringkat yang kemarin turun dari sangat inovatif menjadi inovatif. Kita harus kejar lagi menjadi terinovatif. Saya lihat semangatnya sangat luar biasa dan semangat ini harus dijaga. Kita buktikan bahwa besok tidak sekedar penilaian inovasi yang diinput saja tetapi sudah melakukan banyak manfaat atas hasil inovasi yang sudah dibuat,” kata Efi.
Di tempat yang sama, Mardyanto Wahyu Tryatmoko, Ph.D selaku Kepala Pusat Riset Pemerintahan Dalam Negeri mengatakan, kelitbangan mempunyai peran dalam meningkatkan kualitas perencanaan, merumuskan regulasi. Kelitbangan juga sebagai media evaluasi kebijakan serta menguatkan inovasi daerah.
” Hasil riset dan inovasi Digunakan sebagai dasar pembuatan kebijakan untuk mengatasi permasalahan daerah, peningkatan produktivitas daerah, dan pembangunan daerah,” kata Mardyanto.
Kegiatan penilaian inovasi daerah ini dimaksudkan agar dapat mendorong kompetisi positif antar pemerintah provinsi dan antar pemerintah kabupaten/kota, dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, sehingga dapat diwujudkan peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan peningkatan pembangunan guna terwujudnya kesejahteraan rakyat.(*)
“Diinginkan semangat berinovasi ini sehingga peringkat yang
kemarin turun dari sangat inovatif menjadi inovatif. Kita
harus kejar lagi menjadi terinovatif. Saya lihat
semangatnya sangat luar biasa dan semangat ini harus
dijaga. Kita buktikan bahwa besok tidak sekedar penilaian
inovasi yang diinput saja tetapi sudah melakukan banyak
manfaat atas hasil inovasi yang sudah dibuat,” kata Efi.
Di tempat yang sama, Mardyanto Wahyu Tryatmoko, Ph.D selaku
Kepala Pusat Riset Pemerintahan Dalam Negeri mengatakan,
kelitbangan mempunyai peran dalam meningkatkan kualitas
perencanaan, merumuskan regulasi. Kelitbangan juga sebagai
media evaluasi kebijakan serta menguatkan inovasi daerah.
” Hasil riset dan inovasi Digunakan sebagai dasar pembuatan
kebijakan untuk mengatasi permasalahan daerah, peningkatan
produktivitas daerah, dan pembangunan daerah,” kata
Mardyanto.
Kegiatan penilaian inovasi daerah ini dimaksudkan agar
dapat mendorong kompetisi positif antar pemerintah provinsi
dan antar pemerintah kabupaten/kota, dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah, sehingga dapat diwujudkan peningkatan
pelayanan kepada masyarakat dan peningkatan pembangunan
guna terwujudnya kesejahteraan rakyat.(*)